SMA Muhammadiyah Al Kautsar PK Kartasura (SMALKA)
kembali menggelar kegiatan penyembelihan hewan kurban yang tidak hanya menjadi
ritual keagamaan, tetapi juga platform pendidikan komprehensif bagi siswa.
Kegiatan yang dilaksanakan pada hari keempat tasyrik, Senin (9/6), di halaman
sekolah ini, berhasil mengintegrasikan nilai-nilai edukasi, spiritualitas,
kepedulian sosial, dan pelestarian lingkungan.
Rangkaian acara dimulai dengan sesi edukasi mendalam
tentang tata cara penyembelihan hewan kurban yang benar. SMALKA mengundang tim
profesional yang ahli dibidangnya untuk memberikan bimbingan praktis.
Siswa-siswa menyaksikan dan mempelajari setiap tahapan, mulai dari persiapan
hewan kurban, cara merobohkan sapi yang aman, teknik penyembelihan yang tepat
dan tidak menyakitkan, hingga proses pengulitan yang efisien.
"Kami ingin memastikan bahwa siswa tidak hanya
tahu teori, tetapi juga memahami praktik yang benar. Ini penting agar mereka
dapat melaksanakan ibadah kurban dengan baik dan benar di masa depan,"
ujar Bapak Hidayat Falahudin, ketua panitia kegiatan.
Setelah proses penyembelihan, guru, karyawan dan para
siswa terlibat aktif dalam berbagai kegiatan pengolahan daging kurban. Mereka
belajar membersihkan jeroan, memotong daging menjadi bagian-bagian yang lebih
kecil, dan mengemasnya menjadi bingkisan yang siap dibagikan. Dari satu ekor
sapi, SMALKA berhasil mengumpulkan 125,8 kg daging yang kemudian dibagi menjadi
150 bungkus.
Tidak hanya daging sapi, dua ekor kambing yang menjadi
bagian dari kurban tahun ini juga didistribusikan secara khusus. Alih-alih
disembelih di sekolah, kedua kambing tersebut diserahkan dalam keadaan hidup
kepada masjid-masjid yang berada diwilayah sekitar Kartasura. Langkah ini
diambil sebagai bentuk dukungan kepada kegiatan dakwah dan sosial yang
dilakukan oleh masjid-masjid tersebut.
Salah satu aspek unik dari kegiatan kurban di SMALKA
adalah penggunaan daun jati dan besek (wadah anyaman bambu) sebagai pengganti
kantong plastik dalam pendistribusian daging kurban. Inisiatif ini merupakan
wujud nyata dari komitmen SMALKA dalam menjaga kelestarian lingkungan dan
memperkenalkan kembali nilai-nilai kearifan lokal kepada generasi muda.
"Kami ingin siswa belajar bahwa tradisi kita
memiliki nilai-nilai yang sangat baik, termasuk dalam hal menjaga lingkungan.
Penggunaan daun jati dan besek adalah cara sederhana, namun efektif untuk
mengurangi sampah plastik," jelas Ibu Elfrida Nur Marifah, guru pembimbing
kegiatan kurban.
Pendistribusian daging kurban dilakukan secara merata
disembilan titik yang tersebar di wilayah Sawit, Janti, Gumpang, Ngabeyan,
Blulukan, Bangak, Gunung Kunci, dan Gagaksipat. Para siswa yang bertugas dalam
pendistribusian ini tidak hanya sekadar menyerahkan bingkisan daging, tetapi
juga berinteraksi langsung dengan masyarakat, mendengarkan cerita mereka, dan
merasakan kebahagiaan berbagi di hari yang penuh berkah ini.
Dira Nur Kaila, siswi kelas XI yang turut aktif dalam
kegiatan kurban, mengungkapkan perasaannya, "Kegiatan ini sangat berkesan
bagi saya. Saya tidak hanya belajar tentang tata cara kurban, tetapi juga
merasakan langsung bagaimana berbagi kebahagiaan dengan sesama. Semoga kegiatan
ini dapat terus dilaksanakan setiap tahun."
Kepala Sekolah SMALKA, Bapak Nasrul Harahab,
menyampaikan bahwa kegiatan kurban merupakan bagian integral dari upaya sekolah
dalam membentuk karakter siswa yang berakhlak mulia, peduli terhadap sesama,
dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. "Kami berharap, melalui
kegiatan ini, siswa dapat menjadi generasi penerus yang tidak hanya cerdas
secara intelektual, tetapi juga memiliki hati yang bersih dan jiwa sosial yang
tinggi," pungkasnya.
Dengan semangat kebersamaan, SMALKA terus berupaya menjadikan kegiatan kurban sebagai momentum untuk mempererat tali silaturahmi, meningkatkan kepedulian sosial, dan menanamkan nilai-nilai luhur dalam diri setiap siswa.
