Aku(Semua), Pahlawan Pendidikan

Oleh: Mrs. Nurhidayati, S.Pd., Gr.

~ English Teacher in SMA Muhammadiyah Al Kautsar PK Kartasura~

____________________________________________________

Mendengar kata pendidikan, pasti pikiran setiap orang menjurus pada kelompok kata berikut: sekolah, guru, murid, dan orang tua. Kata Pendidikan menurut KBBI adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik. Hal lain yang kita ketahui tentang kata tersebut adalah tentang hak semua orang untuk mendapatkannya dari buaian hingga liang lahat.

Di era pendidikan sekarang, yang mana pola, cara, dan rutinitas dunia berubah dengan hadirnya perkembangan teknologi dan tuntutan IPTEK dari setiap Sumber Daya Manusia untuk mampu bersaing adalah hal utama. Kita mengenal kata Merdeka Belajar yang berhubungan erat dengan kemerdekaan berpikir oleh setiap pelaku pendidikan. Tujuan-tujuan yang hendak dicapai dalam pendidikan memantik seluruh elemen untuk tetap berjalannya proses mendidik pada setiap insan.

Hari Pendidikan Nasional pada tahun 2020 ini menjadi titik temu sebuah moment arti mendidik dan pendidik ditengah wabah COVID-19. Kebijakan School From Work yang diterapkan, sarana, dan media yang digunakan menjadi hal utama penyokong suksesnya proses mendidik secara online. Sekolah di rumah tentunya menjadi hal baru dan tantangan tersendiri bagi pelaku pendidikan.

Guru berpikir bagaimana metode dan strategi yang digunakan dalam pembelajaran berbasis online. Disini guru menjadi pembelajar ulung yang mampu berinovasi pada setiap materi yang disampaikan. Pendampingan sebagai proses memfasilitasi siswa jarak jauh yang tidak boleh kendor untuk dilakukan. Guru berarti juga murid yang mampu mendidik dirinya menjalani proses mendidik untuk dirinya masing-masing secara mandiri dan kelompok.

Murid, yang bukan lagi menjadi objek pendidikan namun sejatinya merekalah yang menjadi subjeknya. Sekolah di rumah menjadi rutinitas baru generasi bangsa hebat ini. Pendampingan oleh guru dengan jarak jauh menantang para murid hendaknya melatih rasa bertanggung jawab atas dirinya sendiri, memunculkan sikap yang harus dirubah dan ditingkatkan, mengukur minat dan kemauan siswa dalam prosesnya. Kita sebagai murid sebenarnya mampu menjadi pendidik sejati untuk diri kita dan masa depan kita. Proses belajar tidak melulu dari guru untuk murid, namun bisa dari diri kita untuk kita. Ingin sejauh mana kita melangkah dan sampai mana langkah itu, maka mulailah dari hal kecil katakan pada hatimu Aku seorang pendidik untuk diriku sendiri.

Ada buah pasti ada pohonnya. Ada adinda pasti ada Yanda dan Bundanya. Orang tua menjadi pendidik paling handal dalam kebijakan sekolah di rumah yang terjadi saat ini. Terjadinya wabah menjadi hikmah tersendiri dari Allah SWT, mengembalikan fitrah sejati orang tua sebagai madrasah utama bagi anak-anaknya. Sejauh mana aku (orang tua) memahami dan mengerti anakku kalau belajar suka dengan cara membaca atau menonton video ya? Anakku suka ngobrol denganku atau lebih suka ngobrol sama temannya lewat hp ya? Pertanyaan-pertanyaan ini hendaknya terjawab ketika proses belajar selama pandemi. Orang tua pun bisa memulai dari dalam hatinya, Aku pendidik sejati untuk diriku dan anakku bukan gurunya.

Sukses tujuan pendidikan dan tercapainya makna merdeka belajar sejatinya dimulai dari dalam setiap AKU(semua). Kita mulai belajar memahami bahwa tujuan besar pendidikan yang terbaik akan berwujud besar dan nyata kalo dari yang kecil(AKU) belajar menjadi pendidik untuk diri AKU sendiri. Karena sejatinya Semua Guru, Semua Murid.

Happy National Education Day Indonesiaku.👨🏻‍🎓👨‍👩‍👧‍👦📚📖

🌾Semoga tumbuh layaknya padi yang menguning berisi, dia selalu merunduk penuh isi. Generasinya tumbuh namun senantiasa berbudi, itulah sebaik -baik taqwa.

Sukoharjo, 2 Mei 2020