Oleh: Mrs. Lisa Faradilla, S.Pd.
~ Teacher of Physics in SMA Muhammadiyah Al Kautsar PK Kartasura~
____________________________________________________
Ketika saya mulai menyusun “Rencana Ramadhan”, tahukah anda bahwa sebenarnya saya takut membuat RENCANA. Takut karena ketika mencoba untuk memikirkan masa depan, saya sadar bahwa kematian ada di depanku. Kata-kata yg masih terngiang dari kakak murobi sewaktu kuliah. Panjang ceritanya, singkat kata beliau sampaikan “lakukanlah yg terbaik yg bisa kamu lakukan saat ini, dan kamu akan bahagia”. Jadi rencana Ramadhan yang pertama adalah berinvestasi untuk akherat.
Saya tidak ingin berbohong bahwa saya ingin bisa khatam 2 – 3 kali dan ingin menambah ibadah ibadah lain diluar ibadah wajib seperti tarawih dan tahajjud misalnya. Dan ketika saya bertanya pada diri sendiri “manakah yang lebih penting antara kuantitas dan kualitas?” hmm🤔 hati ini berkata bahwa bukan tentang banyaknya ibadah yang akan saya laksanakan, tetapi tentang beribadah kepada ALLAH ta’ala dengan tulus. Yup, ini bukan pada seberapa banyak bisa khatam Qur’an tetapi tentang seberapa jauh Qur’an masuk ke dalam hati saya.
Jadi rencana Ramadhan kedua saya ialah memperbaaiki shalat, ibadah saya kepada ALLAH ta’ala. Ibadah yang hampir semuanya pernah lakukan ..Ibadah pertama yang ditanyakan malaikat di alam kubur nanti. Saya merasa bahwa masih ada sesuatu yang mengganjal pada diri ini. Abdullah bin Ubay bin Salul yang konon dulu shalatny tepat di belakang Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam saja dikenal sebagai tokoh munafik di Madinah. Dan bahkan ada orang yang shalat dan masih disebut celaka, apalagi diri yang hina ini yang masih sering melakukan dosa 🥺. Hanya ingin menjadi lebih baik. Ridho-Nya adalah tujuan utama. Willing me Ya Rabb 🏹
Tujuan ketiga saya adalah belajar Al Qur’an beserta maknanya, apa yang ingin ALLAH Sampaikan padaku. Ingin merenungkannya, meresapi setiap Kalam-Nya, dan merasakan Cinta yang ALLAH ta’ala berikan kepada hambanya yang rendah ini. Ingin menjalin ikatan yang kuat dengan Qur’an yang merefleksikan pemikiran, ucapan, tindakan, cinta, kebencian, hubungan saya, sehingga kehidupan akan terasa lebih bermakna, insyaa Allah.
Saat menulis rencana ketiga ini, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam muncul dalam ingatan saya. Jadi rencana keempat yakni memberikan cinta yg lebih besar lagi dan berusaha menjalankan sunnah-sunnahnya.
Dan rencana kelima di bulan Ramadhaan ini adalah mengajak orang lain untuk melakukan rencana 1, 2, 3, 4, dan 5 bersama-sama.
☘️Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ اْلأَجْرِ مِثْلُ أُجُوْرِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُوْرِهِمْ شَيْئًا، وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلَالَةٍ ، كَانَ عَلَيْهِ مِنَ الْإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا
“Barangsiapa mengajak (manusia) kepada petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Dan barangsiapa mengajak (manusia) kepada kesesatan maka ia mendapatkan dosa seperti dosa-dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun.” (HR. At Tirmidzi no 2674)
Sukoharjo, 27 April 2020
Komentar Terbaru