Oleh : Lela Camellia Cynthia, S.Pd.
(Guru Ekonomi SMA Muhammadiyah Al Kautsar PK Kartasura_Humas Crew)
Mengapa anak nakal cenderung semakin nakal dan anak baik menjadi semakin baik ? Seringkali saya temui fenomena seperti itu di sekitar saya. Barangkali kuncinya bukan hanya pada si anak. Perhatikan dua siklus berikut. Siklus yang pertama, ketika si anak nakal, maka orangtua murka, Allah juga tidak murka, keluarga tidak berkah, tidak bahagia, dan anak menjadi semakin nakal. Siklus yang kedua, ketika anak baik, orangtua menjadi ridho, Allah juga ridho, keluarga berkah, bahagia, dan anak menjadi semakin baik.
Jika tidak ada yang memutus pola tersebut, maka akan terjadi pola anak baik semakin baik dan pola anak nakal semakin nakal akan terus berlangsung. Ketika anak baik menjadi semakin baik tentu saja tidak masalah, bahkan itu merupakan harapan setiap orangtua, tetapi bagaimana dengan pola anak nakal ? bagaimana cara memutus siklusnya ?
Ternyata, kuncinya bukan terletak pada anak, tetapi lebih kepada orangtuanya.
Ketika anak nakal, orangtua ridho, Allah ridho, keluarga berkah, bahagia, maka anak menjadi semakin baik.
Berat ? Tentu saja.
Bagaimana ridho terhadap anak yang nakal, yang seringkali membuat jengkel dan tidak jarang menguji amarah ?
Ini kuncinya :
إِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Bila kalian memaafkannya, menemuinya dan melupakan kesalahannya, maka ketahuilah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. 64:14)
Cara orangtua ridho adalah menerima anak tersebut, memaafkan dan mengajaknya dialog, rangkul dengan sepenuh hati, terakhir lupakan kesalahannya.
Kemudian sebagai pengingat selanjutnya, pesan dari Umar bin Khattab:
“Jika kalian melihat anakmu/anak didik mu berbuat baik, maka puji dan catatlah, apabila anakmu/anak didikmu berbuat buruk, tegur dan jangan pernah engkau mencatatnya”.
(Umar Bin Khattab)
Tidak ada anak nakal, yang ada hanyalah anak belum tau.
Tidak ada anak nakal, yang ada hanyalah orang tua yang tak sabar.
Tak ada anak nakal, yang ada hanyalah pendidik yang terburu-buru melihat hasil.
Ramadhan 24, 1440 H
Komentar Terbaru