Di Negara Indonesia saat ini, tak hanya di indonesia tetapi di belahan dunia saat ini banyak negara yang sedang di gandrungi sebuah virus yang cepat menular dan mematikan yang sering di sebut dengan covid nineteen atau covid-19. Persebaran virus covid 19 sangat cepat. Dari judul diatas, saya akan sedikit mengulas apa itu social distancing dan physical distancing, quarantine dan isolasi diri di lingkungan saya maupun di dekat daerah saya. Disini, saya akan menceritakan sedikit bagaimana keadaan di lingkungan tempat tinggal saya. Saya tinggal di desa tegal pucung rt 02/07 Ngesrep Ngemplak kabupaten Boyolali. Semenjak ada wabah virus corona menyerang, di lingkungan tempat tinggal saya sudah menekankan physical distancing untuk penanganan dan pencegahan virus corona COVID-19 di Indonesia. Physical distancing bisa di artikan dengan jaga jarak atau jaga jarak aman dan disiplin. Jaga jarak ini bukan hanya berlaku di tempat umum, tetapi juga berlaku di seluruh rumah tangga di setiap keluarga. Karena diantara keluarga belum tentu semuanya itu negatif, belum tentu seluruh anggota keluarga itu aman dari Virus Corona.
Physical distancing semakin banyak digunakan justru akan sangat membantu orang untuk mencegah penularan COVID-19. jarak fisik sangat penting dalam membantu mencegah penyebaran virus tersebut. Di tengah pandemi seperti ini saya lebih sering membaca berita, saya menemukan berita bahwa Jokowi mengimbau agar kegiatan seperti belajar, bekerja dan beribadah baiknya dilakukan di rumah. “Saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah,” ujar Jokowi dalam konferensi pers di Istana Bogor, Jawa Barat Minggu (15/3/2020).
Para orang tua disibukkan oleh segudang kegiatan dari mulai tugas pekerjaan kantor dll, sulitnya akses keluar rumah hingga kepanikan dalam menghadapi pandemi covid-19 ini. Anak-anak pun kian bosan dengan aktivitasselama berada di rumah, karena beberapa orang tua menerapkan aturan dalam penggunaan gadget dan games. Mereka dituntut untuk mengerjakan tugas-tugas yang di berikan oleh sekolah untuk diselesaikian dirumah, hal ini tentu akan menjadi menarik, ketka ternyata para orang tua pun ikut sibuk dalam membimbing anak mengerjakan tugas-tugas sekolah mereka, alhasil para orang tua dan anak sama sama mengalami tingkat stress mereka bertambah. Di samping itu semua ada beberapa anjuran dari pemerintah dalam rangka penyebaran virus corona ini salah satunya dengan menjaga imunitas tubuh, mengonsumsi makanan sehat, memperbanyak mengkonsumsi sayur-sayurandan buah-buahan, vitamin C, vitamin E, berjemur di pagi hari dan juga melakukan aktivitas olahraga di rumah.
Quarantine atau Karantina merupakan salah satu cara yang dilakukan pemerintah untuk menghentikan penyebaran penyakit menular. Karantina umumnya dilakukan pada orang-orang atau kelompok yang tidak memiliki gejala tetapi terkena penyakit. Karantina menjauhkan mereka dari orang lain sehingga mereka tidak menginfeksi siapa pun. Karantina bukan satu-satunya cara untuk melindungi diri selama wabah seperti virus corona COVID-19 ini. Orang –orang pada umumnya diharuskan untuk beriam diri sejenk dirumah guna mengurangi penyebaran wabah virus tersebut. Selain itu, kita dianjurkan menghindari dari kerumunan banyak orang. Seperti, Bekerja dari rumah , Menutup sekolah atau beralih ke kelas online, Bertemu orang lain dengan telepon atau video call, Membatalkan atau menunda konferensi dan rapat besar selama melakukan social distance, intinya tetap berada dirumah selama masa karantina (stay at home). tim medis kesehatan mendorong orang untuk melakukan apa saja untuk membatasi penyebaran penyakit.
Selain rekomendasi seperti sering mencuci tangan , menghindari menyentuh mulut atau mata, rajin ber olahraga, makan makanan yang sehat dan bergizi dll.
Rumitnya penanganan wabah ini, pemerintah menerapkan kebijakan yang super ketat untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19. Social distancing menjadi pilihan berat bagi setiap orang maupun negara yang terkena wabah virus corona tersebut . karena kebijakan ini berdampak negatif terhadap segala aspek kehidupan. Masyarakat pada umumnya dapat menghambat laju pertumbuhan dan kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan. Kabijakan social distancing berakibat fatal terhadap roda kehidupan manusia, masalah ekonomi yang paling terasa dampaknya. Karena itu sangat penting didalam kehidupan mereka (mata pencaharian).
Tersendatnya laju ekonomi mengakibatkan tertutupnya kebutuhan primer manusia untuk memenuhinya, karena negara akan sangat terbebani kalau harus menanggung segala kebutuhan pokok setiap penduduknya. Tak terkecuali, bidang pendidikan pun ikut juga terdampak kebijakan ini. Keputusan pemerintah yang mendadak dengan meliburkan atau memindahkan proses pembelajaran dari sekolah/madrasah menjadi di rumah (daring) membuat keimpungan banyak pihak.
Peralihan cara pembelajaran ini memaksa berbagai pihak untuk mengikuti alur yang sekiranya bisa di tempuh agar sistem pembelajaran tetap berlangsung seperti biasanya. Tak hanya itu, dengan sistem daring saat ini banyak muncul faktor penghambat dalam kegiatan tersebut.
Seperti :
1. Pemahaman atau penguasaan teknologi yang masih rendah
Tidak semua orang mengerti dan paham betul bagaimana cara menggunakan aplikasi yang ada di gadget / smarthphone. Dan tidak semua orang memiliki gadget / smarthphone.
2. Jaringan internet
Pembelajaran daring tidak bisa lepasdari penggunaan jaringan internet. Tidak semua madrasah atau sekolah sudah terkoneksi ke internet. Apalagi bagi mereka rumahnya plosok, pasti sangat susah mencari jaringan internet.
3. Biaya
Jaringan internet sangat di butuhkan dalam sistem pembelajaran daring ini menjadi masalah tersendiri bagi guru dan siswa. Kuota yang di beli untuk kebutuhan internet menjadi melonjak tinggi. Apalagi sekarang sedang beredar dan maraknya pembagian kuota gratis yang katanya dari sekolah atau tempat mereka kuliah. Di satu sisi memang ada beberapa univ yang memberikan kuota gratis kepada mahasiswanya, tp di sisi lain kita juga harus berhati-hati dengan penipuan. Karena di tengah pandemi seperti ini banyak orang yang menginginkan keuntungan tetapi dengan cara yang tidak semestinya (penipuan).
Tak hanya masalah pendidikan saja yang terguncang, masalah perekonomian kini menjadi pusat pem beritaan di stasiun” tv karena banyak orang yang bekerja di phk atau di berhentikan selama proses pandemi ini.
Ada suatu kejadian di desa saya pada malam hari itu , tepatnya pukul 00.30 tanggal 16 mei 2020, ditengah bulan suci ramadhan dan di tengah pandemi covid-19, terjadi kericuhan dan di gegerkan dengan adanya maling yang sedang ber aksi di desa saya. Ya, mungkin karena dampak dari pandemi ini membuat orang kekurangan dalam faktor perekonomian sehingga membuat mereka bertindak nekat dengan mengambil hak atau barang yang bukan milik mereka. Untungnya, kejahatan pada malam hari itu salah satu tetangga saya ada yang melihatnya dan alhamdulillah maling itu belum sempat mencuri barang di desa saya. Tetangga saya yang mengetahui hal tersebut langsung meminta warga agar lebih berhati-hati dengan barang-barang berharga yang dimiliki. Pak Rw dan Pak Rt pun menghimbau warga mengunci seluruh pintu rumah dan tetap awas. Alhasildari kejadian itu, remaja karang taruna (cowok) dan bapak- bapak ditempat saya membuat jadwal ronda malam guna menghindari adanya maling yang masuk di desa saya. Dan kegiatan itu rutin dilakukan sampai sekarang. Dan semoga tidak ada kejadian hal yg serupa lagii.
Selain itu, sejak masa pandemi atau quarantine ini seluruh kegiatan
di desa saya dari anak-
anak sampai orang tua diberhentikan. Mulai dari penutupan jalan,kegiatan bekerja dll . Tetapi pada saat itu, shalat tarawih dan sholat idul
fitri tetap dilaksanakan di masjid. Beberapa hari yang lalu di dekat daerah saya di kabarkan ada yang
ter infeksi covid-19. Hal itu membuat orang atau warga yang berada di sekitar lingkungan itu khawatir dan menjadi
takut. Kabarnya sih , yang ter infeksi virus
itu bekerja di jakarta dan memaksa untuk pulang ke rumah. Mengetahui hal itu,
lalu mengabarkan ke tenaga kerja medis. Tak lama kemudian,
dijemput menggunakan mobil oleh
petugas kesehtan dan langsung dibawa ke rumah sakit. Hal itu tentunya merugikan diri sendiri dan orang lain. Mulai dari keluarga, sanak saudara yang pernah atau belum pernah kontak dengan pasien di karantina selama beberapa hari. Warga sekitar pun juga tidak tega melihat hal itu, mereka ber bondong bondong untuk memberi makan dari kejauhan . yakni makanan itu di taruh di bukatau bisa disebut perempatan, lalu dikasih meja yang dilapisi dengan plastik-plastik serta di dekatnya ada handsanithiiher gunanya jika ada warga yang mau memberikan makanan, minuman,buah-buahan bisa langsung membersihkan diri supaya terhindar dari persebaran virus corona tersebut.
Tak hanya itu, warga di desa saya yang kurang mampu di beri bantuan dari pemerintahan. Guna mengurangi beban dari perekonomian dari keluarga yang kurang mampu. Bantuan itu seperti uang, bantuan sembako dll. Mereka di kumpulkan di kelurahan dan menyerahkan bukti jika benar- benar dari keluarga yang kurang mampu. Setelah itu di beri nasihat untuk menggunakan uang itu dengan sebaik baiknya , untuk makan sehari-hari. Dan tidak digunakan untuk kepentingan lainnya seperti shopping,jalan-jalan dll. Dari bantuan tersebut sangat membantu dan sedikit mengurangi beban perekonomian bagi mereka yang berasal dari keluarga yang kurang mampu. Selain itu, sejak wabah virus corona menyebar luas, akses jalan keluar masuk di desa saya ditutup, boleh masuk jika ada kepentingan dan itu pun harus di semprot dan di pastikan aman dan tidak terjangkit virus tersebut.
Semenjak bulan suci ramadhan kemarin, alhamdulillah di desa saya tiap 2 hari sekali ada sayur gratis. Ada banyak macam sayur yang diberikan seperti (kangkung,bayam,sop-sop an, sayur asem dll) . Sayur gratis di peruntukkan bagi semua warga di desa saya, semua boleh mengambil asalkan tidak gabrul atau istilah lainnya ndobel.
oleh : Salsabil Fadhilah
Komentar Terbaru