Oleh: Ananda, Elika Aulia Asysyifa
(Siswi kelas X IPS SMA Muhammadiyah Al Kautsar PK Kartasura 2019/2020)
—————————————————————-
Assalamualaikum wr.wb🙏
Manusia bisa muncul dalam sosok yang beragam. Ada yang muncul sebagai sosok elok rupawan, tutur kata yang menawan, namun terkadang itu hanya sekedar polesan.
Tutur kata rupa menawan hanya bisa berhenti di batas fisik dan lahiriah semata. Tak jarang justru hatinya dipenuhi dengan berbagai penyakit, yang sekiranya orang – orang bisa melihat gerak – gerik hatinya, maka orang pun akan menjauhinya.
Kala seseorang tengah merasa dinilai orang, ia pun akan membagus – baguskan penampilan yang bisa dilihat orang. Tutur katanya akan lembut, perbuatannya pun akan santun. Dan ia pun akan berlama – lama dengan sikap manisnya tersebut. Selama mereka ada, ia akan tetep membagus – baguskan dirinya. Tapi ketika ia sedang sendiri, ia akan lepas dari apa yang selama ini ia perbuat. Tak ada lagi yang menilai atau mengawasinya.
Allah juga memperingatkan agar perbuatan harus sebanding lurus dengan perkataan. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَ تَقُوْلُوْنَ مَا لَا تَفْعَلُوْنَ(٢) كبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللّٰهِ اَنْ تَقُوْلُوْا مَا لَا تَفْعَلُوْن(٣)
Artinya:
“Hai orang – orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat. Amat besar kebencian disisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” (QS. Ash-Shoff:2-3)
Allah begitu murka bila perbuatan seseorang justru mengotori tutur katanya. Allah sangat membenci bila lidah seseorang berkata menyerukan kebaikan, namun justru ia melanggar perkataan tersebut dengan perbuatannya. Dan begitu besar peringatan Allah ini, sehingga dia menegaskan bahwa hal itu sangat besar kebenciannya disisi Allah swt.
Sukoharjo, 2 Mei 2020
Komentar Terbaru