Kita hidup di Dunia yang fana, tidak sedikit yang terkesima, yang terpana, yang terkagum-kagum atas indahnya dunia ini sehingga ia lupa bahwa dia diciptakan untuk mengabdi kepada Allah, sehingga dia tidak sadar bahwa bumi ini bukan tempat tinggal untuk kita. Kita sedang dalam pengasingan, tempat sejatinya manusia adalah di Surga Allah tapi karena ayahanda kita bermaksiat, karena Nabi Adam ‘Alaihi Salam tidak mentaati satu perintah Allah, semua anak keturunannya harus merasakan di Dunia ini.
Sebagian orang, dengan harta yang dimiliki jadi lupa dengan Allah. Sebagian dengan kedudukan yang ia dapatkan, lupa dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Allah Berfirman : “Janji Allah itu benar, dunia ini akan hancur.” rumah-rumah yang kita tinggali, gedung-gedung yang kita kunjungi akan rata dengan tanah, janji Allah itu benar.
Allah berfirman, “Sesungguhnya kami menjadikan apa saja yang di muka bumi ini sebagai perhiasan diatasnya untuk menguji siapa yang paling baik amalannya.” Bukan yang paling kaya, bukan yang paling tinggi jabatannya, Bukan! Tapi yang paling baik amalannya. Kenapa? Karena dunia ini akan hancur, semua yang di bumi ini akan rata dengan tanah, akan menjadi debu yang berterbangan. Kemudian kita masih tergoda untuk mengumpulkan kekayaan di dunia ini, berlomba-lomba bersaing untuk meraih jabatan dan kedudukan, lupa dengan tujuan kita diciptakan!
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam mengatakan, “Demi Allah, aku tidak takut kalian ditimpa kefakiran. Yang aku khawatirkan tatkala dunia ini dibentangkan buat kalian, lalu kalian bersaing mengumpulkan, berlomba-lomba untuk menimbunnya kemudian dunia ini akan menghancurkan kalian sebagaimana telah menghancurkan umat-umat sebelum kalian.” Mana Fir’aun? Mana ‘Ad? Mana Tsamud? Mana Kaumnya Nabi Luth? Mana Qarun?? Mereka tinggal cerita, mereka hilang dari muka bumi ini membawa amalan mereka.
Maka ingat tugas kita adalah mengabdi kepada Allah di muka bumi ini. Jangan tertipu dengan dunia, jangan tertipu dengan setan! Ketika kita sadar hidup akan berakhir, rumah akan ditinggalkan, jabatan akan ditinggalkan, cepat atau lambat, yang hari ini menjabat akan turun dari jabatannya, yang hari ini kaya dia akan jatuh miskin, fakir, tidak memiliki apa-apa, mati ditinggalkan sendirian di alam kubur sana.
Allah menggambarkan kepada kita tentang peristiwa orang-orang kaya, peristiwa penjabat-penjabat yang memiliki kekuasaan bagaimana kelak di hari akhir. Allah berfirman, “Adapun orang yang mendapatkan kitabnya dengan tangan kirinya, dia mengatakan “Alangkah baiknya jika kitabku ini tidak diberikan kepadaku, sehingga aku tidak mengetahui perhitunganku, wahai kiranya (kematian) itu menyudahi segala sesuatu. Hartaku sama sekali tidak berguna bagku. Kekuasaan telah hilang dariku.”.” Ditinggal! Engga bermanfaat! Tak ada gunanya berapapun yang engkau simpan. 1 miliyar? 5 miliyar? 50 miliyar? 500 miliyar? 5 triliyun? Gak ada gunanya! Ketika datang itu kiamat, ga ada manfaat sama sekali.
Ketika di Dunia, harta berguna, anda bisa sogok sana, sogok sini, anak dipenjara disogok bisa keluar, kedudukannya mungkin bisa menjadikan yang salah jadi benar. Tetapi pada hari kiamat kelak, gak ada gunanya semuanya. Lalu Allah berfirman, “Tangkaplah dia lalu belenggulah tangannya kee lehernya, kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala, kemudian belitlh dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta. Sesungguhnya dialah orang yang tidak beriman kepada Allah Yang Maha Besar.”
Wallahi, kita harus sadar bahwa tujuan kita diciptakan adalah untuk mengabdi kepada Allah, dunia ini tidak lebih dari bangkai kambing yang cacat. Rasulullah suatu hari sedang berjalan melewati pasar di Kota Madinah kemudian ia mendapati ada seekor anak kambing yang sudah menjadi bangkai di jalan cacat telinga kecil itu, Rasul Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam memegang telinga kambing itu, beliau mengatakan, “Siapa yang mau beli kambing ini satu dirham?” semua sahabat, semua yang ada di pasar terdiam, lalu Nabi SAW mengatakan, “Siapa yang mau gratis?” Akhirnya para sahabatmengatakan, “Ya Rasulullah, siapa yang mau. Kalau dia masih hidup dia itu cacat, bagaimana dia sudah menjadi bangkai. Gak ada yang mau.”, kemudian Rasulullah menjawab, “Dunia ini lebih hina daripada kambing itu.”
Maka sadarlah, allah menciptakan dunia ini untuk ujian buat kita, dan Allah menciptakan kita untuk Allah. Tidaklah diciptakannya bangsa manusia dan bangsa jin kecuali untuk beribadah kepada Allah.
Ingat, kita diciptakan hanya untuk mengabdi kepada Allah!
Komentar Terbaru