Oleh : Ananda, Tsabita Atsiri
(Siswi Kelas XI MIPA SMA Muhammadiyah Al Kautsar PK Kartasura – 2019/2020)
___________________________________________
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahi rabbil’alamin, wasolatu wassalamu ‘ala ashrofil ambiyai warmursalin, nabiyina Muhammaddinwa ‘ala alihi washohbihi ‘ajma’in.
Teman teman pembacaku yang setia dan yang dirahmati Allah SWT,
Tentu saja seluruh manusia di muka bumi ini, tidak akan ada yang mau ditimpa penyakit, karena mengapa? Karena itu akan memberikan rasa derita dan kesedihan baginya, akan tetapi lain hal nya dengan penyakit yang satu ini. Penyakit yang satu ini, justru membuat orang yang tertimpanya merasakan kenikmatan dan kebahagiaan. Penyakit itu adalah penyakit lisan.
Padahal, kaum muslimin yang dirahmati Allah, lisan ini telah diciptakan oleh Allah SWT sebagai salah satu panca indra kita yang memiliki banyak fungsi. Dan Allah SWT menciptakannya agar kita gunakan dalam rangka beribadah kepada Allah SWT, Allah SWT berfirman
Alam naj’allahu ‘ainain wa lisanan wa syafatain
Bukankah telah kami jadikan baginya 2 buah mata, lisan, dan 2 buah bibir akan tetapi yang sangat menyedihkan, kebanyakan dari manusia itu menggunakannya dalam rangka bermaksiat pada Allah SWT, baik itu seperti berdusta, ataupun menggunjing, memfitnah orang, dan sebagainya. Padahal Rasulullah SAW telah memperintahkan kepada kita,orang yang beriman kepada Allah SWT agar berucap dengan ucapan yang baik. Rasulullah SAW bersabda yang artinya
Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari kiamat, maka hendaklah dia berucap ucapan yang baik.
Teman teman pembacaku sekalian yang setia dan yang dirahmati Allah SWT,
Tak jarang dari kita menyadari bahwa sesungguhnya kita telah berbuat suatu dosa yang amat sangat mudah kita lakukan ini. Contoh saja ketika kita sedang berkumpul dengan teman teman kita. Beberapa dari mereka masih sangat dekat dengan kita dan masih sering berjumpa maupun berkomunikasi. Karena kita merasa sangat dekat pastilah kita pernah bercanda dengan mereka. Tak jarang pula kita membuat panggilan khusus untuk mereka. Memang pada awalnya kita merasa biasa saja, akan tetapi semakin dewasa kita akan terasa sangat tidak enak didengar dan bahkan orang yang kita panggil merasa tersinggung akan tetapi kita tetap merasa biasa saja. Kenapa kita merasa biasa saja? Karna ini sudah menjadi kebiasaan, kebiasaan yang buruk jika dibiarkan lama lama bisa menjadi penyakit.
Maka dari itu marilah kita senantiasa ber muhasabah diri dan berdoa kepada Allah SWT agar terhindar dari penyakit ini. semoga Allah selalu melindungi kita dari segala musibah. Amin ya rabbal’alamin.
Mungkin sedikit yang bisa saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Bila masih diperkenankan untuk bertemu lagi , Insya Allah kita akan berjumpa di lain artikel. Apabila ada kata yang kurang berkenan, maka saya mohon maaf. Dan bila benar maka itu semua datangnya dari Allah SWT. Sekian dan Terima Kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Boyolali, 20 April 2020
Komentar Terbaru