Kartasura, 14 Agustus 2025 – Menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80, SMA Muhammadiyah Al Kautsar Program Khusus Kartasura menghadirkan sebuah perayaan penuh semangat dengan menggelar kegiatan GEMPITA (Gebyar Merdeka Penuh Inspirasi dan Tawa). Acara ini melibatkan seluruh siswa dan guru, serta diorganisasi oleh Pengurus IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah) Ranting SMA Muhammadiyah Al Kautsar.
Pelaksanaan GEMPITA berlangsung meriah di halaman sekolah pada hari Kamis, 14 Agustus 2025. Kegiatan dimulai dengan pembukaan resmi dimulai dari laporan ketua panitia, dilanjutkan sambutan Kepala Sekolah, serta pengumuman teknis dari seksi acara. Serangkaian lomba menarik diselenggarakan sejak pukul 08.00 pagi dengan tujuan membangun kebersamaan, kekompakan, serta menumbuhkan daya juang para murid.
Lomba pertama adalah Estafet Gelas, dimana para peserta diminta memindahkan gelas menggunakan balon berisi angin dengan teknik yang cermat dan cepat. Berikutnya adalah Fashion Show unik dan kreatif yang menampilkan gaun-gaun hasil daur ulang bahan bekas seperti plastik dan kertas, mencerminkan inspirasi sekaligus kepedulian terhadap lingkungan. Lomba ketiga, Oktopus, menuntut kekompakan tim karena peserta harus bergandengan dan saling membelakangi sambil menggerakkan bola dari kiri ke kanan dan kembali ke posisi awal. Acara kemudian ditutup dengan Lomba Cerdas Cermat (LCC) dengan peserta perwakilan kelas berjumlah empat orang, menguji pengetahuan umum dan sejarah kemerdekaan Indonesia.
Menurut Muh. Fauzi Nur Rahman, siswa kelas X 1, GEMPITA sangat seru dan membuat suasana semakin meriah. “Selain lomba yang menyenangkan, ada stand jualan dari masing-masing kelas sehingga kami bisa membeli jajanan beragam. Fashion Show juga sangat inspiratif karena semua pakaian terbuat dari bahan yang tidak terpakai. Saya berharap tahun depan jenis lombanya bisa ditambah agar acaranya makin meriah,” ujar Fauzi penuh antusias.
Sementara itu, Menurut Kepala Sekolah Nasrul Harahab “GEMPITA bukan hanya sekadar perlombaan, tapi juga mengandung nilai pembelajaran, seperti pengalaman jual beli di stand masing-masing kelas dan kreatifitas dalam membuat busana dari limbah. Ini sangat berdampak dalam menumbuhkan pola pikir kreatif siswa sehingga potensi mereka semakin berkembang,” jelas Nasrul.